Biochan Kapsul Albumin Terbaik. Biochan juga dikenal sebagai kapsul probiotik albumin pertama di Indonesia. Dengan pengolahan albumin teknologi probiotik terkini menjadikan Biochan sebagai kapsul probiotik terbaik di kelasnya.

Thursday, July 23, 2015

Preeklampsia di Masa Kehamilan Dapat Dicegah dengan Pemeriksaan Hipertensi dan Meningkatnya Kadar Albumin dalam Urin (Albuminaria)

kapsul orbumin mengontrol kadar albumin darah
Ketika mulai terlihat tanda - tanda kehamilan, maka saat awal kehamilan itulah bunda mulai mempersiapkan segalanya seperti menyusun menu sehat ibu hamil hingga kapan mengontrol kadar albumin dalam urin guna memastikan albumin ibu hamil dalam kondisi normal dan stabil. Kadar albumin dalam urin ibu hamil yang normal sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi hipertensi dan albuminuria atau biasa disebut preeklampsia.

Di masa kehamilan terjadi peningkatan metabolisme energi. Oleh karena itu ibu hamil harus selalu menjaga suplai energi dan asupan nutrisi selama masa kehamilan tersebut guna pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Memperhatikan makanan yang harus dikonsumsi ibu hamil seperti nutrisi gizi yang seimbang adalah cara terbaik untuk menjadikan janin tumbuh sehat dan sempurna.

Untuk menjaga agar bayi sehat dalam kandungan maka beberapa komposisi nutrisi gizi yang harus dijaga keseimbangannya antara lain adalah 25 - 30 persen lemak, 55 - 60 persen karbohidrat, 10 - 15 persen protein. Walaupun dalam jumlah lebih sedikit protein sangat dibutuhkan. Albumin adalah salah satu protein ibu hamil penting yang harus dijaga dalam masa kehamilan. Dengan ketiadaan protein, janin dan ibu hamil tidak dapat hidup sehat. Kadar albumin ibu hamil yang kurang dapat ditunjukkan dengan adanya gejala sering mual dan muntah. Selain mengatur ketersediaan makanan sehat untuk ibu hamil, pemeriksaan kehamilan adalah kegiatan lain yang perlu dilakukan secara periodik selama masa kehamilan guna memantau kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Diminta atau tanpa diminta, bidan atau dokter kandungan pasti melakukan pemeriksaan pada tekanan darah dan albumin ibu hamil untuk memastikannya dalam kondisi normal, jika tidak maka ibu hamil bisa mengalami keracunan kehamilan akibat komplikasi hipertensi dan albuminuria yang biasa dikenal dengan istilah preeklampsia.

Komplikasi Hipertensi Albuminuria di Masa Kehamilan

Tingginya tekanan darah menyebabkan pembuluh darah tertekan dan akhirnya rusak. Akibatnya terjadi penurunan fungsi ginjal hingga akhirnya dapat juga mengalami gagal ginjal. Kerusakan ini menyebabkan bocornya beberapa protein albumin ibu hamil masuk ke dalam urinnya, sehingga di saat itu dokter kandungan merekomendasikan untuk memeriksa kadar albumin dalam urin ibu hamil. Salah satu tolok ukur protein albumin yang bocor itu dapat dilihat dari tingkat kadar busa dan kekeruhan urin yang dihasilkannya.

Tingginya tekanan darah juga menyebabkan mengecilnya pembuluh darah di uterus, yang fungsi utamanya adalah untuk suplai oksigen dan nutrisi gizi bagi janin alhasil dengan mengecilnya tersebut tumbuh kembang bayi pun jadi terhambat. Hipertensi pada masa kehamilan yang tidak ditangani dengan serius juga dapat berakibat fatal yaitu kematian bayi dalam kandungan.

Preeklampsia di Masa Kehamilan

Preeklampsia biasanya ditemukan pada minggu ke 20 masa kehamilan atau usia kehamilan 5 bulan, ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan peningkatan protein albumin ibu hamil di dalam urinnya (albuminuria). Berikut adalah beberapa gejala klinis terjadinya preeklampsia pada ibu hamil:
  • Adanya peningkatan tekanan darah ibu hamil dari biasanya (hipertensi), biasanya ditetapkan di atas 130/90, tekanan darah normalnya 120/80.
  • Ditemukannya kadar albumin darah yang tinggi pada urin ibu hamil (albuminuria). Preeklampsia ringan kadar albumin dalam urin lebih dari 500 mg/24 jam, preeklampsia yang parah, kadar albumin dalam urinnya lebih dari 5 gr/24 jam. Air seni ibu hamil pun sedikit sekali, biasanya kurang dari 400 ml per hari.
  • Adanya Edema (bengkak kaki) pada sekitar tungkai. Akibat adanya kerusakan pembuluh kapiler pada glomerulus menyebabkan air merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh serta akhirnya menumpuk di bagian tersebut.
  • Mual dan muntah yang berlebihan.
  • Berat badan meningkat drastis, minimal 1 kg per minggu.
  • Nyeri di perut dan sakit kepala yang parah.
  • Ditemukannya darah pada air seni.

Siapa saja yang beresiko mengalami Preeklampia di masa kehamilan?

Setiap ibu hamil berpotensi mengalami preeklampsia, namun beberapa ibu hamil yang lebih beresiko antara lain:
  • Menjalani kehamilan yang pertama.
  • Mengalami hipertensi sebelum kehamilan.
  • Ibu dengan kehamilan bayi kembar.
  • Memiliki gangguan fungsi ginjal.
  • Usia saat hamil kurang dari 18 tahun atau lebih tua dari 35 tahun.
  • Ibu yang mengalami diabetes.
  • Memiliki riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya.
  • Riwayat keluarga dengan preeklampsia.
  • Obesitas/kegemukan.
  • Jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 10 tahun.

Bagaimanapun Mencegah Preeklampsia Lebih Baik Daripada Mengobati

Jalan terbaik mencegah terjadinya preeklampsia adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara rutin. Selama usia kehamilan lakukanlah rutin minimal empat kali pemeriksaan untuk ibu hamil sekaligus janin yang dikandungnya. Ibu bisa mengontrol tekanan darah dan kadar albumin ibu hamil sekaligus. Pemeriksaan kehamilan sangatlah penting karena preeklampsia termasuk tiga besar penyebab kematian ibu akibat melahirkan di Indonesia.
Jika seorang ibu hamil terdeteksi hipertensi maka ia harus segera mengatasinya seperti membatasi konsumsi makanan berlemak, mengurangi asupan garam, perbanyak istirahat dan ikuti anjuran dokter.
Tingkatkan pula asupan makanan bergizi karena janin juga sangat membutuhkan gizi dari makanan yang dikonsumsi ibunya. Beberapa jenis makanan sehat untuk kehamilan seperti:
  • Sayuran hijau, contohnya brokoli yang kaya vitamin B kompleks sehingga baik untuk merawat dan meregenerasi sel - sel tubuh.
  • Beras merah, baik untuk antioksidan dan meningkatkan berat badan janin.
  • Telur ayam kampong, kaya vitamin D untuk metabolisme tubuh.
  • Ikan Salmon yang kaya protein, omega 3, kalsium dan asam lemak.
  • Ikan gabus, ikan bogo, kaya akan protein albumin dan rendah lemak. Sangat baik untuk meningkatkan kadar albumin ibu hamil sekaligus sebagai nutrisi ibu hamil dan janin yang kurang gizi. Jika tidak ingin repot cukup konsumsi kapsul ektrak albumin ikan gabus.
  • Konsumsi produk probiotik khusus ibu hamil dan menyusui seperti gula probiotik bionafit slim untuk mencegah diabetes mellitus selama masa kehamilan, kidomi honey, kapsul biochan, kidomi pro dan lainnya.
Demikian sekilas mengenal pentingnya memahami persoalan hipertensi, albuminaria untuk mencegah kejadian preeklampsia di masa kehamilan. Sehingga sangat penting untuk selalu menjaga kadar albumin ibu hamil dan mengontrol secara periodik tekanan darah selama masa kehamilan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 comments:

Post a Comment