Biochan Kapsul Albumin Terbaik. Biochan juga dikenal sebagai kapsul probiotik albumin pertama di Indonesia. Dengan pengolahan albumin teknologi probiotik terkini menjadikan Biochan sebagai kapsul probiotik terbaik di kelasnya.

Thursday, April 6, 2017

Cara Menurunkan Albumin pada Ibu Hamil yang Melebihi Kadar Normal

Cara Menurunkan Protein Urine pada Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, pemeriksaan albumin pada ibu hamil juga perlu dilakukan. Salah satunya adalah pemeriksaan kadar albumin dalam urin untuk memastikan apakah albumin ibu hamil dalam kondisi normal dan stabil. Bila terjadi kelebihan protein pada ibu hamil, dalam hal ini albumin positif pada ibu hamil maka akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu cara menurunkan albumin pada ibu hamil menjadi sangat penting untuk dilakukan. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, maka ibu dapat memutuskan dengan cepat melakukan tindakan yang disarankan dokter jika terjadi kelainan atau gangguan pada kehamilan tersebut.

Pemeriksaan Albumin pada Ibu Hamil

Hasil pemeriksaan yang menunjukkan albumin positif pada ibu hamil bisa diartikan bahwa dalam urin ibu hamil mengandung protein albumin yang berlebihan. Istilah protein albumin yang berlebihan dalam urin tersebut adalah albuminuria atau proteinuria.
Kadar albumin berlebihan pada darah dan urin yang tidak segera di atasi dengan cara menurunkan albumin pada ibu hamil maka bisa dipastikan akan berdampak pada gangguan metabolisme, ketidakseimbangan hormon, gangguan pembuluh darah sehingga berdampak pada terganggunya mekanisme semua sistem organ tubuh serta berpengaruh menurunkan daya tahan tubuh selama masa kehamilan. Oleh sebab itu diperlukan kadar albumin normal yang terjaga pada ibu hamil agar tubuh terhindar dari gangguan kesehatan akibat kelebihan albumin.

Kelebihan protein urin pada ibu hamil bisa menjadi indikasi adanya infeksi saluran kemih (ISK), kerusakan ginjal, atau gangguan tertentu lainnya. Protein urine juga bisa menjadi tanda preeklampsia pada ibu hamil, bila disertai tekanan darah tinggi. Albuminuria/Proteinuria biasanya terjadi jika ibu hamil menderita tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, hamil usia tua, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal, berasal dari ras tertentu, mengonsumsi obat-obatan tertentu, menderita kelainan sistem imunitas, keracunan, atau trauma.

Ada baiknya jika sesekali melakukan pemeriksaan albumin pada ibu hamil selama masa kehamilan untuk melihat seberapa kadar protein urin dalam tubuh. Jika jumlahnya tinggi atau berlebihan, setidaknya bisa diketahui apa penyebabnya dan menenukan bagaimana cara menurunkan albumin pada ibu hamil sebagai tindak lanjutnya.
Salah satu gangguan kesehatan ibu hamil akibat albuminuria, silahkan baca kembali: Waspadai Preeklampsia di masa kehamilan!

Cara Menurunkan Albumin pada Ibu Hamil

Protein albumin adalah salah satu zat penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh tidak hanya bagi ibu hamil, janin dan anak - anak pun sangat membutuhkan. Namun, jika jumlah protein albumin dalam urin berlebih, protein urin tersebut justru wajib diwaspadai. Albuminuria atau proteinuria hanya dapat ditangani setelah penyebab yang mendasarinya telah diketahui. Bila disertai hipertensi pada masa kehamilan, maka cara menurunkan albumin pada ibu hamil tersebut sebaiknya dilakukan sesuai usia kehamilan.

Preeklampsia dapat mengganggu pasokan normal darah ke plasenta, yang dapat mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke bayi. Preeklampsia dapat mengakibatkan berat badan yang rendah pada bayi lahir. Tapi jika terdeteksi dan diobati sedini mungkin, ibu hamil dengan preeklamsia akan dapat mengalami persalinan normal.
Bila albuminuria tersebut disebabkan adanya infeksi saluran kemih (ISK) maka secara alami, nutrisi probiotik adalah pilihan tepat, bisa kapsul probiotik Biochan dan atau nutrisi probiotik Kidomi Pro.

Lebih lengkap silahkan baca sambungan tulisan ini: Cara Menurunkan Albumin pada Ibu Hamil yang Alami.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cara Menurunkan Albumin pada Ibu Hamil yang Melebihi Kadar Normal

0 comments:

Post a Comment