Biochan Kapsul Albumin Terbaik. Biochan juga dikenal sebagai kapsul probiotik albumin pertama di Indonesia. Dengan pengolahan albumin teknologi probiotik terkini menjadikan Biochan sebagai kapsul probiotik terbaik di kelasnya.

Sunday, May 10, 2015

Apakah Sirosis Hati Bisa Sembuh?

menyembuhkan sirosis hati dengan kapsul albumin
Penyakit sirosis hati dapat menyerang siapa saja dan tidak mengenal usia. Menurut data yang kami dapat, perbandingan tingkat keseringan kejadian (pravelensi) antara pria dan wanita adalah 2:1 dan pada usia 40 tahun ke atas. Baru sekali mengkonsumsi obat sirosis hati yang Anda dapatkan pun tidak langsung cepat bereaksi. Mengapa? karena fungsi hati manusia adalah sangat vital, sehingga jika sudah sampai rusaknya sel – sel hati tentu saja berimbas pada fungsi kerja organ tubuh yang lain. Oleh sebab itu banyak orang bertanya, apakah sirosis hati bisa sembuh? sebelum pertanyaan ini terjawab ada baiknya kita ulang bersama pemahaman tentang pengertian sirosis hati, penyebab dan gejalanya kembali.

Fungsi hati sangatlah penting karena sebagai pengatur metabolisme lemak, protein dan karbohidrat. Hati yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut merupakan pusat sintesa semua protein termasuk albumin, ureum sebagai hasil alkhir metabolisme protein yang dipindahkan ke ginjal, proses pembekuan darah dan zat – zat vital lain yang dibutuhkan tubuh. Fungsi hati juga sebagai pusat detoksifikasi racun dalam tubuh yang dimulai sejak proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, over dosis obat. Jika obat yang masuk berlebihan di detoksifikasi, sedangkan albumin jika produksinya berlebihan maka akan disimpan dalam hati akan dikeluarkan lagi jika dibutuhkan.

Dalam jaringan hati, terdapat kapiler darah yang dibatasi oleh sel – sel fagosit (kupffer) atau sel – sel pemangsa yang mempunyai tugas melindungi hati dari serangan bakteri atau benda asing. Untuk membuktikan adanya gangguan faal hati, dibutuhkan serangkaian tes laboratorium pada sel - sel tersebut. Tes awal adalah mengukur kadar albumin, seperti dengan cara bromcresylgreen atau secara elektroforesa (rasio albumin-globulin terbalik), pemeriksaan enzim SGOT-SGPT, waktu protrombin dan protein (albumin-globulin).

Dalam keadaan normal, sel hati dan darah bekerja sama satu dengan yang lain, sehingga fungsi hati bekerja optimal. Namun pada penyakit sirosis hati, hati terlihat benjol – benjol penuh dengan parut, warna kuning jingga dan penuh lemak. Bisa juga terjadi ukuran hati mengecil, berkerut dan keras. Dalam kondisi ini kerja sama tersebut tidak berlangsung optimal sehingga sebagian besar fungsi normal hati tidak berjalan. Sel – sel hati yang mulanya sehat tertutup jaringan parut sehingga aliran darah tidak dapat sampai ke hati. Akibatnya, darah menumpuk dalam pembuluh darah hati dan menyebabkan tekanan darah meningkat. Hati dan empedu pun tak dapat berkoordinasi, bilirubin yang ada pada darah serta zat beracun lain pun tidak akan mampu dikeluarkan tubuh sehingga tetap mengendap dan menetap dalam tubuh. Akibatnya hati tidak dapat melakukan fungsi menetralisir dan menghilangkan zat-zat beracun dari dalam tubuh. sehingga hati mengalami kerusakan dan hati mengalami penurunan fungsi kemampuan untuk memecah protein. Jika sudah begini, apakah sirosis hati bisa sembuh? Bunda, lebih baiklah mencegah daripada mengobati.

Efek yang menyebar dari penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berbagai penyakit gangguan metabolis, seperti berikut dibawah ini.
  1. Edema dan Ascites. Level stadium lanjut dimana sirosis hati makin parah organ ginjal akan menahan garam dan air di dalam tubuh. Mula - mula garam dan air yang berlebih itu ditampung pada jaringan di bawah kulit akibat dari efek gaya berat ketika duduk atau berdiri. Penjumlahan kandungan air dan garam yang ditampung inilah kemudian disebut Edema. Sirosis yang berkembang makin memburuk, akibat kelebihan garam dan air yang tertampung tadi, menyebabkan kemungkinan cairan juga meningkat di dalam rongga perut, antara dinding perut dan organ-organ perut. Peningkatan volume garam dan air yang tak bisa keluar disebut dengan Ascites. Ascites mengakibatkan pembengkakan perut, ketidaknyamanan perut dan berat badan yang semakin meningkat.
  2. Spontaneous bacterial periotonitis (SBP). Adalah infeksi akibat perkembangbiakan bakteri yang ada pada pembengkakan rongga perut (ascites) dan cairan yang biasa digunakan untuk melumpuhkan bakteri dan infeksi dalam rongga perut sudah tidak mampu bekerja karena jumlah bakteri yang berkembang begitu cepat.
  3. Esophageal Varices (EV) adalah pendarahan yang terjadi pada varises – varises kerongkongan dan usus besar akibat dari meningkatnya tekanan dalam vena portal karena rusaknya jaringan sel hati sehingga menghalangi perjalanan darah yang akan kembali ke jantung dari usus – usus. Gejalanya seperti sering pingsan atau pening orthostatic, muntah darah bercampur gumpalan akibat efek asam darah, warna kotoran/feses hitam dan bersifat ter.
  4. Hepatic Encephalopathy, adalah terganggunya fungsi otak akibat menumpuknya radikal bebas dan zat – zat beracun dalam darah. Gejalanya seperti: kemampuan daya ingat menurun, gampang marah, konsentrasi menurun, gangguan insomnia dan tidur di siang hari. Pada sirosis hati komplikasi ini bisa mengakibatkan koma hingga kematian.
  5. Hepatorenal Syndrome, adalah komplikasi serius yang menyebabkan fungsi organ ginjal untuk membersihkan zat – zat beracun dari darah makin menurun. Ginjal yang tak mampu menyaring zat beracun tersebut membuat produksi urine menjadi lebih banyak dari biasanya.
  6. Hepatocellular Carcinoma, komplikasi ini beresiko pada munculnya kanker hati yang menyebabkan naiknya volume kalsium darah (hypercalcemia), menurunnya gula darah (hypoglycemia) dan meningkatnya jumlah sel darah merah (erythrocytosis). Gejala kanker hati antara lain: Berat badan menurun cepat, perut membesar seperti orang hamil.

Mengobati Sirosis Hati

Meskipun kesembuhan suatu penyakit adalah hak mutlak Sang Pencipta, namun manusia wajib berusaha (ikhtiar) mencari jalan keluarnya sehingga kita tidak perlu ragu dan terus bertanya – tanya apakah sirosis hati bisa sembuh?. Memang jika sudah sampai transplantasi hati biayanya bisa sampai milyaran, belum screeningnya sendiri sudah hampir 20 juta. Sebelum terlanjur makin parah sangatlah tepat untuk selalu berusaha memperoleh cara mengobati sirosis hati.
cara mengobati sirosis hati
Pengobatan sirosis hati dimaksudkan untuk mencegah timbulnya jaringan parut yang baru serta memperlambat kerusakan sel – sel hati. Secara umum sel – sel hati yang rusak tidak dapat direhabilitasi, hanya diusahakan agar sel tersebut dapat diregenerasi dengan sel – sel yang baru. Penyakit sirosis hati makin bertambah parah jika penyebab yang memicunya tidak dihentikan. Pengobatan tergantung dari tingkat keparahannya.
Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan di tahap awal.
  1. Berhenti konsumsi minuman beralkohol jika itu penyebabnya.
  2. Mengkonsumsi protein albumin karena hati sebagai tempat produksi albumin terganggu, misalnya kapsul albumin dari ekstrak ikan kutuk dan bionafit sachet (albumin probiotik) bisa mengurangi bengkak kaki dan perut.
  3. Minum minuman manis yang alami berbentuk cair/jelly seperti sari buah dan madu dengan kandungan probiotik (bakteri baik) spesies dan jumlah strain tertentu. Cara kerjanya ketika minuman ini bercampur dengan karbohidrat yang ada dalam lambung, ia akan mengubah karbohidrat menjadi asam laktat yang menghasilkan beberapa enzim yang berfungsi meregenerasi sel. Contoh produknya kalau di Indonesia seperti staminogrape, kidomy (lebih ke anak).
  4. Mengembalikan kekebalan tubuh dengan suntik autoimun.
  5. Diet rendah natrium untuk mengurangi cairan dalam tubuh.
Mengenai menu makanan pasien penyakit sirosis hati, yang perlu diperhatikan antara lain beberapa hal berikut:
  1. Hindari bahan makanan yang banyak lemak seperti daging, sumsum, usus, atau santan kental.
  2. Tidak berlebihan menggunakan bumbu masakan seperti kunyit, lengkuas, bawang dan lain – lain.
  3. Pilih sayuran berserat rendah seperti wortel, bayam, daun kangkung dan sejenisnya.
  4. Hindari makanan yang diawetkan, utamakan makanan segar.
  5. Jauhi makanan yang memicu penimbunan gas di lambung, seperti durian, singkong, lobak, kacang merah, kol, nangka, sawi dan sejenisnya.

Bagaimana cara membersihkan bahan makanan yang paling aman buat penderita sirosis hati?

Sudah bukan menjadi rahasia bahwa pengolahan pertanian negeri ini masih banyak berbasis pestisida sehingga hasil pertaniannya pun sedikit banyak mengandung pestisida pula. Zat – zat beracun makin memperburuk kondisi tubuh pasien baik secara langsung maupun tak langsung. Cara terbaik membersihkan bahan makanan sebelum dimasak adalah dengan merendamnya beberapa menit menggunakan larutan probiotik, yang berfungsi untuk menghilangkan zat sisa, residu pestisida berbahaya yang dikandung dan terbawa pada bahan makanan tersebut.

Di Indonesia, larutan probiotik langka tersebut yang tersedia adalah produk Talami dan sidomax yang tersedia per botol. Sudah banyak yang merasakan khasiat dari produk probiotik itu. Penggunaannya pun sangat hemat, cukup dengan dosis 2 ml per liter air untuk merendam bahan makanan apa saja.

Sepertinya memang ribet, tapi itulah cara mengobati sirosis hati tahap demi tahap yang bisa dilakukan untuk kesembuhan. Apapun penyakitnya adalah lebih baik mencegah daripada mengobati. Cegahlah mulai dari memilih bahan makanan, cara mengolah dan menyajikannya dengan porsi yang cukup, tidak berlebihan. Insya Allah kesehatan tubuhpun selalu terjaga dan tak mudah terserang penyakit berbahaya seperti sirosis hati ini.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Apakah Sirosis Hati Bisa Sembuh?

0 comments:

Post a Comment